culinary

Sebagai seorang makhluk yang menghambakan dirinya kepada tuhan sang maha pencipta seringkali kita berbuat salah dan dosa. Doa merupakan jalan keluar dari berbagai masalah yang ada. Bicara soal doa, ada banyak juga doa-doa orang shaleh terdahulu yang dikabulkan oleh tuhannya.

Seperti doa penyesalan nabi adam yang telah memakan buah khuldi, doa nabi sulaiman memohon agar cepat kaya, atau dosa memohon ampun nabi yunus yang di makan oleh ikan paus. Sebagai seorang nabi beliau langsung menyerahkan penyelesai problematikanya kepada Allah Robbul ‘Aalamiin Tuhan semesta alam.

Dengan mentauhidkan-Nya, bertasbih memuji-Nya dan mengakui kezaliman dirinya. Yakni dengan memperbanyak doa dzikir:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya”.

Mengapa, begitu sangat mudah bagi Allah dalam menyelesaikan masalah hamba-Nya, dengan doa dzikir Nabi Yunus itu?

Ya, karena dalam doa itu tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla, pengakuan akan ke-Mahasuci-an Allah, serta pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kedzaliman yang diperbuat diri sendiri. Nazeefah.com